“Katong patut bersyukur, bahwa di maluku ini, semua anak bisa tahu garis pantai, bisa lihat air laut. Tapi, di tempat-tempat tertentu, dari lahir bahkan sampai seusia kalian bahkan sampai tua yang namanya laut, mereka tidak pernah melihatnya. Jadi katong wajib bersyukur, wujud rasa syukur kita adalah dengan bagaimana upaya kita menjaga kelestarian garis pantai ini, supaya dapat memberikan manfaat bagi kita semua di daerah-daerah pesisir”. Demikian, sepenggal narasi yang disampaikan oleh Bapak Kepala SMP Negeri 72 Maluku Tengah, Bapak G. Soumena dalam sambutannya pada Kegiatan Sosialisasi Rehabilitasi Ekosistem Pesisir Sosialisasi Rehabilitasi Ekosistem Pesisirdengan tema Kalesang Generasi, Kalesang Terumbu Karang yang dilaksanakan oleh kelompok pemuda Kalesang Meti Tetu (KAME’E) sebagai kelompok dampingan dari Harmoni Alam Indonesia (HAI) berkolaborasi dengan pihak SMP 72 Maluku Tengah.
Pada kegiatan ini, para siswa-siswi diajak untuk bagaimana menumbuhkan rasa sadar sejak dini upaya membangun rasa cinta dalam diri terhadap lingkungan secara umum, terkhusus laut sebagai upaya melestarikan ekosistem pesisir, terutama terumbu karang yang merupakan biota penting dalam ekosistem pesisir dan laut. Yang mana, sesuai hasil survey diantara tiga wilayah dampingan HAI dalam program Adaptasi Perubahan Iklim didapatkan bahwa wilayah dengan kerusakan terumbu karang paling parah adalah wilayah laut Negeri Negeri Lima. Hal ini dapat dilihat melalui video yang ditampilkan oleh teman-teman kelompok pemuda KAME’E dalam sosialisasi tersebut. Kegiatan ini berlangsung dengan lancar dan ceria. Lewat cara-cara yang edukatif, memperlihatkan kenyataan-kenyataan yang terjadi disebabkan perubahan iklim yang terjadi di sekitar kita. Siswa-siswi diajak untuk “Ayo terlibat bersama dalam menjaga lingkungan, terutama laut dengan terumbu karangnya untuk keberlangsungan kehidupan generasi kedepan. Sebab kalau bukan kita siapa lagi?”.
Pihak sekolah, dalam hal ini melalui Bapak Kepala Sekolah dengan sangat terbuka menerima teman-teman HAI dan KAME’E untuk berkolaborasi, sebab menurut beliau hal ini memang urgent untuk dilaksanakan. Dan ketika kita cukup sulit memulai dari orang tua, marilah untuk memulai dari anak-anak. Karena masalah lingkungan adalah tanggungjawab kita semua. Dalam beberapa kesempatan beliau juga meminta untuk diadakan nota kesepahaman antar lembaga untuk mempererat hubungan kerjasama. Harapannya adalah setiap kita memiliki rasa tanggungjawab untuk menjaga lingkungan, dimulai dari diri sendiri kemudian dapat kita tularkan secara khusus untuk keluarga maupun masyarakat secara umum. Dari kegiatan ini juga, para pihak bersepakat untuk mengajak siswa-siswi tergabung bersama kelompok KAME’E langsung dan sama-sama menjadi motor penggerak dengan misi yang sama untuk menjaga lingkungan, terutama laut.
Beri Komentar