Pengantar Materi Pembelajaran
Materi ini bertujuan agar Anda mampu menyusun strategi pengelolaan Pembelajaran Mendalam. Pengalaman belajar dilakukan melalui tahap memahami, mengaplikasi, dan merefleksi. Pendekatan yang digunakan adalah andragogi dengan memanfaatkan variasi metode dan strategi pembelajaran yang mendorong munculnya Pembelajaran Mendalam.
Kepala Sekolah memegang peranan krusial dalam mendukung pelaksanaan Pembelajaran Mendalam (PM) di Satuan Pendidikan. Sebagai pemimpin pendidikan, Kepala Sekolah bertanggung jawab dalam memaksimalkan empat elemen kerangka pembelajaran mendalam untuk mendorong inovasi pedagogis, menciptakan lingkungan pembelajaran yang kondusif, membangun kemitraan yang kuat, dan memanfaatkan teknologi digital secara efektif. Dukungan Kepala Sekolah sangat penting untuk memastikan bahwa guru dapat menerapkan praktik pedagogis yang efektif, menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif, menjalin kemitraan yang bermakna dengan orang tua dan komunitas, serta memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang fokus pada pengembangan potensi murid secara holistik.
Kepala Sekolah harus memiliki kapasitas menggerakkan perubahan dan menjadi role model bagi warga sekolah untuk mengimplementasikan Pembelajaran Mendalam sehingga berkembang menjadi budaya sekolah yang efektif. Kepala sekolah juga harus memastikan bahwa Pembelajaran Mendalam sudah terlaksana dengan baik dengan ditandai adanya kondisi-kondisi yang mendukung Pembelajaran Mendalam.
Kondisi yang mendukung terlaksananya Pembelajaran Mendalam tersebut terdiri atas lima dimensi yaitu: Visi & Tujuan Sekolah (Vision and Goals), Kepemimpinan (Leadership), Budaya Kolaboratif (Collaborative Culture); Kedalaman Pembelajaran (Deepening Learning) dan Evaluasi dan Pengukuran Baru (New Measure and Evaluation). Kondisi tersebut diilustrasikan seperti gambar 5.1 berikut:
Gambar 5.1. Kondisi Pembelajaran yang Berdampak pada Difusi (Penyebaran) Pembelajaran Mendalam
Sumber: Quinn, J., McEachen, J., Fullan, M., Gardner, M., & Drummy, M. (2020: 218). Dive into deep learning: Tools for engagement. Corwin Press.
Dengan kapasitas yang bisa memahami lima kondisi di atas, kepala sekolah dituntut untuk bisa melakukan dinamika perubahan Pembelajaran Mendalam yang terdiri atas 3 fase yang meliputi: Kejelasan (Clarity), Kedalaman (Depth) dan Keberlanjutan (Sustainability).
Gambar 6. Fase-fase Dinamika Perubahan Baru Pembelajaran Mendalam
Sumber: Quinn, J., McEachen, J., Fullan, M., Gardner, M., & Drummy, M. (2019: 222). Dive into deep learning: Tools for engagement. Corwin Press.
Fokus utama untuk ketiga dinamika perubahan di atas adalah visi dan tujuan pembelajaran mendalam, strategi dan implementasi pembelajaran mendalam, evaluasi refleksi, dan perbaikan berkelanjutan dalam elemen desain Pembelajaran Mendalam yang meliputi: praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, penciptaan lingkungan belajar dan pemanfaatan digital.
Untuk memastikan bahwa Pembelajaran Mendalam sudah berkembang di Satuan Pendidikan, Kepala Sekolah perlu melakukan analisis kondisi Satuan Pendidikan. Ada banyak alat analisis yang sudah banyak digunakan pada organisasi umum maupun di Satuan Pendidikan, antara lain Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats), SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results) dan PKBA (Pengembangan Komunitas Berbasis Aset). Tahapan analisis kondisi Satuan Pendidikan tersebut, dapat Anda pelajari lebih lanjut dalam bahan bacaan. KP 5. Strategi Pengelolaan Pembelajaran Mendalam. unduh bahan bacaan (Links to an external site.)
Selain itu pada pembelajaran ini juga dikenalkan rubrik yang digunakan untuk menganalisis implementasi Pembelajaran Mendalam di Satuan Pendidikan yaitu Rubrik Kondisi Sekolah (School Conditions Rubric) yang sudah dikembangkan oleh Quinn dan McEachen (2019:234-235). Rubrik kondisi sekolah yang mendorong Pembelajaran Mendalam merupakan penjabaran komponen kondisi-kondisi pembelajaran yang berdampak pada difusi (penyebaran) Pembelajaran Mendalam. Kondisi tersebut meliputi: Visi dan tujuan (Vision and Goals), Kepemimpinan (Leadership), Budaya Kolaborasi (Collaborative Culture), Kedalaman Pembelajaran (Deepening Learning) dan Pengukuran dan Evaluasi Baru (New Measures and Evaluations).
Indikator masing-masing komponen sudah Anda pelajari pada materi sebelumnya, sedangkan tingkatan kondisi masing-masing komponen terdiri 4 (empat) level beriku: Terbatas (Limited), Bertumbuh (Emerging), Meningkat (Accelerating), dan Maju (Advanced) . Masing-masing level menggambarkan tingkat perkembangan setiap komponen. Untuk mengetahui kondisi Satuan Pendidikan yang mendukung Pembelajaran Mendalam, Kepala Satuan Pendidikan dapat menganalisis kondisi satuan Pendidikan sesuai masing-masing komponen dan membandingkannya dengan Rubrik Kondisi Sekolah. Rubrik Kondisi Sekolah secara lengkap disajikan pada bahan bacaan KP 5. Strategi Pengelolaan Pembelajaran Mendalam tabel 5.9.
Rubrik dapat digunakan oleh Kepala Sekolah dan tim manajemen di Satuan Pendidikan secara kolaboratif untuk: